LOMBOK TRIP (IND)

 

Lombok 13-17 Juni 2022

Trip kali ini sangat special, pertama kali dalam hidupku, aku ngetrip sendiri untuk ulang tahunku, sebenarnya ga terlalu peduli juga, tapi setidaknya jalan-jalanlah. Ok kita mulai. Setelah sampai di bandara Lombok atau bandara international Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Pak Riyan sudah menungguku, dia yang akan membawaku keliling di hari pertama.

Untuk hari pertama dikota Mataram, hanya butuh waktu 15-30 menit dari satu tempat ke tempat lain.

HARI 1 : KOTA MATARAM

1. Pantai Tanjung Aan

Pasir putih, pantai berbatu karang, air laut biru kehijauan, garis pantai yang sempurna, kapal-kapal kecil dikejauhan, semuanya lengkap disini, benar-benar indah sekali, berjam-berjam aku habiskan untuk bermain air disini sampai lupa kalau belum sarapan.

Aku, lagi muter-muter ga jelas.

Kaki dan pasir putih

2. Pantai Kuta Mandalika

Kita tidak berhenti di pantai ini, hanya ambil foto dan jalan lagi. Nama Kuta berasal dari nama desa Kuta, Mandalika adalah nama seorang putri, konon di masa lalu Putri Mandalika sangat cantik sekali, dan untuk menghentikan perkelahian memperebutkan dirinya, Sang Putri melompat ke laut, dan setiap bulan February Putri Mandalika akan muncul dalam bentuk cacing yang berwarna-warni di pantai ini. Ini berdasarkan kata-kata terakhir Putri Mandalika “Tubuhku akan dinikmati oleh banyak orang.”

3. Desa Tradisional Ende

Ada 2 desa tradisional di Kota Mataram, Desa Sade dan Ende, Desa Ende lebih tradisional, letak keduanya berdekatan dan terbuka untuk turis. Orang-orang yang tinggal dikedua desa ini adalah Suku Sasak. Mereka masih menjalankan adat istiadat dan budaya tradisional dari Suku Sasak. Aku mengunjungi Desa Ende dan disambut oleh pemandu setempat Pak Anto, yang juga merupakan orang Sasak.

Pak Anto, di depan Desa Sasak Ende.

Desa Ende terdiri dari 30 kepala keluarga. Rumah tradisional Suku Sasak disebut Bale Tani, Bale artinya rumah, Tani dari kata petani. Atap rumah Suku Sasak, fungsinya supaya orang yang ingin masuk rumah harus menunduk, ini artinya untuk selalu menghormati tuan rumah.

Atapnya terbuat dari ilalang dan setiap 6-7 tahun harus diganti.

Lantainya terbuat dari tanah liat yang bagian atasnya dilapisi kotoran sapi.  Seminggu sekali, mereka mengepel lantai dengan kotoran sapi dan dibiarkan kering.

Bagian dalam rumah terdiri dari 2 kamar, satu kamar keluarga dan lainnya kamar tidur hanya untuk wanita, pria tidur diluar dan juga sebagai penjaga. Untuk anak laki-laki, setelah berusia 7 tahun dia kan ikut ayahnya tidur diluar. (gambar kiri)

Posisi dapur terpisah dari rumah utama begitu juga dengan kamar kecil. Mereka menggunakan kayu untuk memasak. (gambar kanan)

Ini adalah lumbung padi, kotak kecil di depan merupakan pintu masuk. Dibagian bawah terdapat bundaran kayu untuk mencegah tikus naik keatas lumbung.

Ada banyak budaya tradisional yang masih dijalankan oleh mereka, salah satunya adalah syarat untuk menikah. Pria harus menculik wanita, dan karena semua wanita tidur dikamar yang sama, ini menjadi tantangan bagaimana tidak ketahuan ibunya, jika sampai keesokan harinya tidak ada yang menyadari penculikan ini, berarti pria itu telah berhasil dan orang tua dari wanita akan memperbolehkan mereka menikah, jika mereka ketahuan dan gagal, maka pernikahan tidak akan dilangsungkan.

Bapak ini memainkan alat music tradisional Genggong, terbuat dari pohon Aren. Pada saat pria ingin menyatakan cintanya kepada wanita, Genggong dimainkan pria itu depan rumah wanita idamannya. Tapi sekarang sudah tidak dipakai, sekarang pakai handphone aja, lebih gampang.

Selain bercocok tanam dan beternak (kebanyakan sapi dan ayam), orang Sasak menenun dan membatik. Setiap motif memiliki makna tersendiri. Gambar kain tenun Songket. (gambar kiri)

Kain ini menceritakan tentang pria yang diluar dan menjaga rumah sedangkan wanita di dalam rumah. Dan untuk menentukan waktu mereka menggunakan ayam jantan. (gambar kanan)

4. Desa Tenun Sukarara

Di desa ini, hanya wanita yang boleh belajar menenun, konon katanya pria yang belajar menenun akan kehilangan sisi maskulinitasnya. Para gadis mulai belajar sejak berumur 10 tahun dan mereka harus bisa menenun sebelum menikah, ini supaya wanita lebih mandiri, tidak tergantung dengan suaminya. Ada banyak jenis kain tenun, yang paling terkenal adalah Songket Lombok, biasanya digunakan untuk acara istiadat atau nikahan. Untuk menyelesaikan satu kain Songket diperlukan 1-2 bulan, dan sebelum mulai menenun butuh 1 minggu untuk mengeset motifnya. Para penenun hanya dapat menenun 15 cm dalam sehari (8 jam). Inilah mengapa Kain songket sangat mahal, diperlukan waktu dan upaya yang besar untuk menghasilkan satu Kain Songket.

Motif Kain Songket yang paling bergengsi adalah Subhanale, motif ini hanya boleh digunakan oleh kaum bangsawan, dan ditenun dengan menggunakan benang emas.

Aku mengunjungi toko ini di desa tenun, Pak Kadir Belo selaku manager toko memperkenalkan desa tenun dan meminjamkan baju tradisional Suku Sasak.

Sebenarnya aku salah pilih Kain Songket, warna gelap digunakan oleh pria, warna terang digunakan wanita, atasan adalah pakaian tradisional orang Sasak, warna hitam melambangkan harmoni. Sekian untuk hari pertama.

HARI 2 : SEMBALUN

Dari Kota Mataram ke Desa Sembalun butuh sekitar 2 setengah jam. Guide hari ini Habib dan Pak Heru, kita akan di Sembalun selama 2 hari. Sembalum berasal dari kata Semba artinya menghormati dan Ulun berarti kepala, Sembalun artinya menghormati kepala desa. Trip di hari kedua dan ketiga semua di desa Sembalun. 

1. Air terjun Sindang Gile and Tiup Kelep

Kedua air terjun ini terletak di tempat yang sama dan terbuka untuk umum. Setiap tempat ada guide tersendiri, guide disini adalah Pak Ogut. Setelah berjalan sekitar 30 menit, akan terlihat aliran sungai. Sepanjang perjalanan kita harus menyeberangi sungai beberapa kali, sebaiknya menggunakan sepatu yang mudah dilepas dan juga bawa baju ganti. Dan hati-hati aliran sungai, cukup deras dan dengan langkahmu mana tau keinjak hewan atau serangga, ditengah sungai kita ketemu seekor ular kecil hijau, sayangnya tidak sempat foto.

Air Terjun Tiup Kelep, saya dan Habib. Permadangan sangat menakjubkan, suhu adem dan semua basah kena percikan air terjun.

Permandangan sepanjang jalan ke air terjun.

Air terjun Sindag Gile, aku dan Pak Ogut (bawah kanan).

2. Air terjun Mangku Kode and Mangku Sakti

Kedua air terjun ini juga terletak di satu tempat yang sama. Setelah makan siang kita pergi kesana, dari pintu masuk harus berjalan sekitar 45 menit untuk mencapai air terjun.

Permandangan ini hanya bisa dilihat dari rute tersembunyi bukan rute normal dari pintu depan, terima kasih kepada Pak Heru yang telah menunjukkan tempat ini. Permandangannya sangat indah, sayangnya sudah sore, kita tidak punya banyak waktu.

Air terjun Mangku Sakti, air disini mengandung belerang, tidak untuk diminum. Sejauh ini, inilah air terjun terbaik yang pernah aku kunjungi, tidak banyak orang yang kesini, tidak ada sampah dan lebih baik datang di hari kerja, tidak ada orang, jangan di weekend.

Aliran sungai membentuk batu-batu yang indah sepanjang aliran sungai.

Kita sampai di Air Terjun Mangku Kode dari kejauhan. Posisinya tepat dibelakang pohon besar ini, sayangnya tidak bisa dilihat dari posisi foto, harus jongkok dibawah pohon besar. Sebenarnya kedua air terjun ini berasal dari mata air yang sama dan dalam satu aliran sungai yang sama.

Permandangan indaaaah sekali, tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, harus dilihat dengan mata kepala sendiri. Kalau memungkinan ingin sekali duduk bengong disini sambil mendengarkan aliran sungai, tapi kembali lagi, keterbatasan waktu, inilah akhir hari kedua. Suatu hari aku akan datang berkunjung lagi.

HARI 3

1. Bukit pergasingan (1806 mdpl)

Setelah jalan ke 4 air terjun kemarin, kakiku mulai pegel, akhirnya kita putuskan untuk hiking lintasan yang lebih pendek. Jam 3 pagi kita siap-siap berangkat dari hotel, dan malam itu adalah malam bulan purnama. Trip hari ini diikuti oleh Gina, kita berempat, aku, Habib, Gina dan guide gunung akan menaklukkan pergasingan 😁

Pendakian 45 menit pertama adalah yang terberat, kondisi tanah basah, lembab dan licin, elevasi sekitar 45 derajat. Aku turut prihatin dengan kondisi Habib dan Gina yang salah pakai sepatu. Disarankan menggunakan sepatu gunung, bawa air yang cukup (tidak ada mata air sepanjang perjalanan), lampu kepala yang bagus dan jaket parasut tahan angin (anginnya kencang sekali).

Pendakian bukit pergasingan mengikuti jalur sapi, sepanjang jalan ditemukan kotoran sapi dari yang segar, kering, semua ada tinggal pilih. Disinilah lampu kepala yang bagus sangat berperan penting, kadang warna kotoran itu sudah menyatu dengan tanah, coklat gelap, susah dibedakan. Record terbaik aku, hanya sekali injak kotoran itu, untungnya keinjak yang kering, Gina injak 5-6 kali, haha kasian banget, apalagi waktu dengar suaranya waktu keinjak kotoran itu. Jadi kepikir kenapa tidak ketemu sapi sepanjang jalan ya.

Agak terobsesi juga liatin kotoran sapi, kok bentuknya lucu kaya tumpukan biskuit hitam (jadi pengen ditoel). Tapi bentuk seperti ini hanya ditemukan setengah perjalanan ke atas bukit, setengah yang ke bawah bentuknya biasa aja, bulat gitu. Kenapa bisa gitu ya?

Setelah 45 menit pertama yang berat terlewati, sisa 2 jam perjalanan lebih mudah, landai dan hanya sedikit menanjak. Dari atas bisa dilihat permandangan malam Desa Sembalun. 30 menit mendekati puncak, angin bertiup sangat kencang.

Sebelum kita mencapai area camping, kabut pun datang sangat tebal sampai harus berhenti, tapi begitu kabutnya hilang, terlihat permandangan yang sangat indah, Desa Sembalun yang dikelilingi oleh banyak gunung dan salah satunya adalah Gunung Rinjani.

Matahari dan bayangannya yang terpantul di laut.

Gina dan aku di puncak Pergasingan.

Setelah 2 jam di puncak, kita turun melewati jalur yang berbeda, tetap menggunakan jalur sapi, tapi sedikit lebih mudah. Aku jadi kepikir, sapi-sapi di sana lebih pintar dari aku, aku aja butuh seorang guide untuk sampai ke puncak, sedangkan sapinya tidak perlu.

Di sisi kanan terlihat jalur yang kita lewati untuk naik. Kita selesai sekitar jam 10 pagi dan kembali ke hotel untuk istirahat. 

2. Memetik Strawberry

Sebelum kita akhiri hari ketiga, kita mencoba kegiatan memetik strawberry, dengan membayar 15k-20k perorang kamu bisa makan strawberry sepuasnya, kalau mau bawa pulang, harus ditimbang dan bayar lagi perkilo. Ada banyak perkebunan strawberry di Sembalun, strawberrynya manis tidak asem, waktu terbaik untuk kegiatan ini dipagi hari sebelum strawberry dipetik petaninya.

HARI 4

1. Bukit Selong

Dipagi hari kita mengunjungi tempat ini untuk berfoto, bagi yang ingin melihat permandangan Desa Sembalun dari atas tanpa hiking, inilah tempatnya. Lahan yang berwarna-warni menunjukkan ladang padi, ada yang sudah dipanen (warna kuning), ada yang masih dalam proses (warna hijau), dan ada yang belum ditanami (berair).

2. Pusuk Sembalun

Permandangan yang indah seakan-akan diluar negri, tapi masih di Lombok.

3. Gili Bidara, Gili Kondo, Gili Kapal.

Berikutnya snorkeling, ada banyak pulau-pulau kecil disekitar Lombok, dan pulau ini disebut Gili. Semua Gili yang aku kunjunig berada di Lombok Timur, dibandingkan Lombok Barat, laut di Lombok Timur masih bagus, belum tercemar, jernih, terumbu karang dan ikan sangat cantik dan banyak sekali, orang yang datang berkunjung juga masih jarang. Di Gili Kapal, aku mencoba berenang tanpa kacamata dan ternyata benar kata guidenya, air laut disini belum bercemar, tidak sakit dimata. Sayangnya berenang bukan kelebihanku. Bagi yang suka berenang dan bisa menyelam, lebih baik coba kunjungi Lombok Timur.

Untuk mencapai Gili Bidara, kita melewati hutan rawa Bakau.

Snorkeling di Gili Bidara, dari pihak kapal akan menyediakan perlengkapan menyelam.

Lari-lari ga jelas di Gili Kapal.

Gili Kapal adalah pasir timbul, muncul pada saat laut surut dan hilang pada saat laut pasang, untuk mengunjungi Gili Kapal sebaiknya tanya orang kapa jam berapa laut mulai surut.

HARI 5

Setelah snorkeling kemarin, kita Kembali ke Kota Mataram dan aku bermalam disana, besoknya kembali ke Jakarta.

Liburan kali merupakan perjalanan yang sangat berkesan dan tidak terlupakan, dari air terjun yang sangat indah, pantai yang cantik, pasir yang halus, hiking yang menantang (sambil menghindari ranjau darat), terumbu karang dan ikan yang cantik, dan yang paling berkesan mendengar nyanyian  happy birthday dari Gina di atas gunung, terima kasih untuk lagunya.

Dan juga kue ulang tahun yang sederhana namun enak, terima kasih untuk kejutannya Habib dan Pak Heru.

Juga Pak Riyan (+62  819 3600 5788) driver di hari pertama, maaf untuk sepatunya yang basah karena saya berkeliaran kemana-mana dan bapak harus mengikuti saya kemana-mana.

Untuk Habib (+62 81999 6446 631)  dan Pak Heru, dua kombinasi ini adalah guide terbaik yang pernah saya temui. Review saya : ★★★★★ sangat direkomendasikan dan dapat dipercaya. Mereka bisa mengatur seperti apa maunya liburan kamu, dari liburan keluarga, honeymoon, santai-santai, ke gunung, laut, goa semua bisa. Pemandu yang baik bisa membuat liburan kamu lebih berarti, aman dan juga hemat waktu. Semoga artikel ini bisa membantu kamu yang ingin ke Lombok, sampai jumpa lagi.

Comments

Popular Posts