Trip Pangandaran 24-26 November 2023

Trip Pangandaran 24-26 November 2023

Untuk trip ini, sebenarnya aku tidak ada rencana untuk menulis, maunya ya main-main aja, jadi detik terakhir pada saat memutuskan untuk menulis, banyak informasi yang terlewatkan.😅

Perjalanan dimulai dari Jumat malam dari Jakarta selama 7 jam ditambah dengan 2 jam istirahat, ke toilet dan sarapan. Sampai di Citumang, kita langsung siap-siap body rafting. Ada beberapa aktivitas disini selain body rafting, dari lompat dari tebing 8 m, lompat dari tali sambil mengayun, bikin kereta api dari manusia, semuanya seru tapi karena ide awal tidak menulis jadi maaf tidak banyak foto untuk aktifitasnya.

Pintu masuk body rafting Citumang.

             

Di depan gua (gb kiri), waktu itu rame sekali, tapi masih bisa ngantri, sambil giliran sama group lain. Di dalam gua (gb kanan).

       

Body Rafting di selokan (gb kanan).😆

Setelah puas main air, kita bersih-bersih, makan siang dan lanjut ke Green Canyon. Tapi berhubung hujan lebat di malam sebelumnya, air di Green Canyon berubah coklat, agak mengecewakan, tapi ya uda mau gimana lagi. Sebenarnya disini juga bisa body rafting dan bisa pilih track pendek atau panjang, jalurnya pun sangat menantang, permandangannya juga sangat indah. Semoga lain waktu bisa datang lagi di musim kemarau pas airnya hijau.

          

Airnya harusnya warna hijau! 😑

Kita naik kapal, satu kapal bisa maksimal 6 orang. Kita berhenti di satu tempat, foto-foto dan kembali lagi, tidak banyak kegiatan.

Aku dan sungai susu coklat.

Setelah itu kita lanjut ke Pantai timur. Disini kita bisa naik banana boat, UFO, Gladiator, Manta, semua aktifitas air. Di daerah ini banyak yang penginapan, kios makanan, ada juga delman, becak, dan sepeda listrik. Waktu malam hari banyak yg naik sepeda listrik muter-muter. Dari Pantai ini bisa terlihat Nusa Kambangan, tenang…sekarang sudah tidak jadi tempat narapidana, sudah pindah tempatnya, tidak akan ada napi yang tiba-tiba keluar dari air laut.

Setelah minum air kelapa dan melihat-lihat kita balik ke penginapan untuk istirahat dan malamnya kita ke Bamboo Café and Resto untuk makan malam, konsep resto disini mirip dengan Jimbaran Bali, belakang restoran terhubung dengan pantai dan makanan seafood jadi andalan disini.

      

Di sepanjang Pantai penuh dengan restoran (gb kiri). Lantai dua di Bamboo Café and Resto (gb kanan).

Taman Nasional Pananjung Pangandaran

Keesokan harinya kita pergi ke Taman Nasional. Sebelum masuk kamu bisa membeli kacang untuk dikasi ke landak di dalam gua. Monyet di taman ini sangat agresif, sebaiknya hati-hati dengan barang bawaan seperti hp (khususnya iphone karena bisa buat ngaca depan belakang), kacamata, kamera dll. Sebaiknya kalau ketemu monyet, jangan jauh-jauh dari guide, monyet itu tidak berani dekat dengan guide ditaman nasional. 

Berdasarkan situs batu kalde, Pangandaran dahulu dikenal sebagai Pananjung, yang diambil Namanya dari kerajaan Pananjung, sebuah Kerajaan Hindu dengan Rajanya Prabu Anggalarang dan istrinya Siti Samboja yang terkenal dengan nama Dewi Rengganis. Sedangkan Pangandaran berasal dari pangan yang berarti makanan, andar-andar yang berarti pengunjung, pangandaran berarti banyak pengunjung yang mencari makanan.

Papan peringatan di depan taman nasional.

Di taman ini kita bisa melihat kadal, merak (dikandang karena meraknya suka kejar-kejar pengunjung), lutung, monyet, burung rangkong atau Enggang dan rusa. Kemarin yang terlihat, merak, lutung, monyet dan kadal, semuanya dari jarak cukup jauh.

Ada 7 gua disini (gua Panggung, Parat, Miring, Rengganis, Lanang, Sumur Mudal dan Jepang), karena waktu yang terbatas kita hanya ke 4 gua. Semua gua disini terbentuk secara alami kecuali gua Jepang karena dibentuk pada masa penjajahan Jepang sebagai tempat persembunyian mereka, tapi setelah gua ini selesai dibangun, perang dunia kedua selesai, jadi belum sempat dipakai.

                      

Gua pertama yang kita kunjungi, Gua Panggung, biasanya orang-orang datang untuk wisata religi.

             

Guanya nyambung ke laut.

Gua kedua adalah Gua Parat yang artinya tembus, gua ini sering dipakai untuk shoting film horror dan kolosal seperti Mak Lampir, Misteri Gunung Berapi dll. Di dalam gua ini ada beberapa bentuk batu yang menyerupai hewan atau bentuk tertentu.

Saatnya memberi landak makan kacang.

            

Mangkuk ini terbentuk dari tetesan stalaktit dari atas selama bertahun-tahun, mangkuk ini sering dipakai di shoting film horror (gb kiri). Ada tonjolan dari batu yang kalau dipukul bisa berbunyi seperti bonang (gb kanan).

            

Batu ini terlihat seperti gajah (gb kiri). Permandangan yang menakjubkan di pintu keluar Gua Parat (gb kanan).

Gua berikutnya adalah Gua miring, dia gua ini kita bisa melihat batu yang menyerupai pocong, sekeluarga (ayah, ibu, anak) dan tulang punggung.

            

Pak Wempi (guide) di pintu masuk Gua Miring (gb kiri). Pintu masuk gua dari dalam (gb kanan).

          

Batu-batu ini bentuknya menyerupai tulang punggung (gb kiri). Sesuai nama gua ini, pintu keluarnya miring (gb kanan).

Gua terakhir yang dikunjungi adalah Gua Rengganis, tetapi gua ini sakral dan biasanya hanya dikunjungi untuk religi, jadi kita hanya mengunjungi mata air di gua ini yang konon katanya bisa membuat awet muda setelah mencuci muka di mata air ini.

         

Permandangan menuju mata air Gua rengganis (gb kiri). Mata air yang bisa membuat awet muda (gb kanan).

Setelah menjelajahi 4 gua, tempat kita yang terakhir adalah Pantai PasirPutih. Setelah itu kita kembali ke penginapan, beres-beres dan kembali ke Jakarta.

     

Pantai Pasir Putih di hari yang berawan.

Pada umunya orang mendengar Pangandaran, bayangan yang muncul selalu body rafting atau Green Canyon, tapi sebenarnya ada banyak yang bisa dikunjungi, misalkan Cagar Alam yang ada Raflesia Padma (bukan Arnoldi), bentuknya lebih kecil dan merah. Juga bisa surfing di Pantai barat dan sewa kapal untuk menjelajahi pulau disekitar atau ke Nusa Kambangan.

Raflesia Padma di cagar alam.

Terima kasih kepada Pak Wempi, guide local yang telah menemani selama 2 hari dan menceritakan Sejarah dan legenda di gua (walaupun aku hampir lupa semua), dan juga Xplorer dan tour leader kita Alif. Bagi yang berminat berkunjung ke Pangandaran, silakan hubungi Pak Wempi (nama asli Pak Ruhyat), jangan bingung kalau nama yang ada di seragam guide beda dengan nama panggilan 081321297338. Inilah akhir dari trip Pangandaran, semoga bermanfaat, sampai jumpa.









Comments

Popular Posts