TRIP IJEN-BROMO-MALANG, 22-26 March 2023 (bag. 2)

TRIP IJEN-BROMO-MALANG, 22-26 March 2023 (bagian 2) 

HARI 4 : ATV dan AIR TERJUN TUMPAK SEWU

Dari Bromo kita lanjut ke Lumajang, tapi dikarenakan banjir dan jembatan yang rusak, akhirnya perjalanan kita putar ke Malang dan turun ke Lumajang. Kebetulan kita menginap di Artha Cottage yang menyediakan trip ATV dan Off Road. Keesokan harinya kita coba ATV, untuk sejam harganya Rp 250,000,-, untuk 3 jam harganya Rp 450,000,-. Kita ambil yang 3 jam, kalau lewat dari 3 jam kita akan dikenakan biaya Rp 100,000,- setiap jam.

Kita berangkat dari hotel jam 8 pagi, sebenarnya kata instrukturnya , Hasan, biasanya trip dimulai jam 4 pagi sambil mengendarai ATV melihat sunrise. Karena kita tidak tau, kita mulai jam 8, sebaiknya mulai subuh karena kita melewati daerah pertambangan pasir dan hutan pinus, banyak truk yang lewat, dan kita selesai jam 11, matahari sudah tinggi dan sangat panas.

               

Petani mengumpulkan getah pinus dari pohonnya dan getah ini salah satu bahan untuk membuat cat. (gb kiri)

Ini pertama kalinya aku mengendarai ATV, asli seru banget! Kata Hasan sebenarnya banyak rute yang bisa dilalui, semakin susah rutenya semakin bagus permandangannya, karena ini pertama kalinya aku ikut, kita ambil rute biasa melewati rumah-rumah penduduk.

              

Setelah 1 setengah jam kita istirahat di daerah ini, sangat indah dan sungainya sangat jernih.

Aku sedang mengejar Hasan.😁

Setelah mengendarai ATV, kita Kembali ke kamar dan siap-siap untuk check out, tapi tiba-tiba hujan deras, dan biasanya Tumpak Sewu akan banjir dan ditutup. Akhirnya kita putuskan tetap coba kesana dan liat kondisinya. Dari Artha Cottage ke Tumpak Sewu hanya 10-15 menit.

2. Air Terjun Tumpak Sewu

Ternyata Tumpak Sewu ditutup karena banjir walaupun hujan sudah berhenti, dan guide mengingatkan kita jangan ke bawah karena debit air tinggi dan satu jembatan kebawa arus, jadi kita hanya melihat panorama Tumpak Sewu dari atas. Biaya masuk Rp 10,000,-, biaya parkir mobil juga Rp 10,000,-.

Selain Tumpak Sewu disini kita juga bisa ke Goa Tetes, waktu yang dihabiskan untuk kedua tempat ini sekitar 3 jam.

  

Kalau kamu ketemu kejadian yang sama dengan kita sebaiknya jangan turun karena disini tidak ada penjaga, jadi kalau ada kejadian apa-apa, akan susah mencari pertolongan dan sinyal telepon juga jelek. Papan peringatan diatas , sepertinya dulu ada yang lompat (gb kanan).

HARI 5 : KOTA MALANG ( Kampoeng Heritage, Kampung Biru Arema, Kampung Tridi, Kampung Warna- Warni Jodipan)

Sebenarnya tempat rekreasi di Malang semua berpusat di Kota Batu, tapi pesawat kita jam 11.30 siang, tidak cukup waktu untuk keliling ke Batu, jadi kita menginap di Kota Malang. Kita keluar dari hotel jam 8.30 dan langsung ke Klojen, hanya 20 menit dari hotel.

1. Kampoeng Heritage Kajoetangan

Tempat wisata budaya dengan rumah-rumah tua bergaya kolonial. Biasanya kita bisa melihat kegiatan warga disini dan makan atau beli kerajinan tangan, tapi karena bulan puasa, semua tutup dan sepi. Tidak ada yang jual makanan.

Biaya masuk Rp10,000 dan dapat postcard.

Pintu masuk Kampoeng Heritage, sepi, banyak toko yang masih tutup karena Hari Minggu.

Hmmm… enak.. Beberapa rumah warga bergaya colonial.

    

Ada banyak mural disepanjang sungai. Aku dan mural Bank. (gb kanan)

Sayangnya sewaktu keliling disini kita melihat ada warga yang membuang sampah ke sungai seenaknya, padahal ibu yang tinggal sana bilang setiap hari tong sampah selalu diangkut pergi, kalau begitu kenapa masih ada yang buang sampah ke sungai? Kalau dari warganya sendiri tidak ada kesadaran bahwa tempat ini adalah tempat wisata, apa jadinya 5 tahun ke depan.

    

Makam Mbah Honggo, silakan dibaca.

    

   Ada banyak mural yang indah disini. 

                

Disepanjang sungai, aku melihat lorong sempit ini, untuk apa ya, yang bisa lewat dilorong itu harus sangat kurus. Tangga itu untuk kebawah untuk memancing. (gb kiri)

Jalur ini sangat sempit hanya 40-50 cm, jalurnya kearah belakang rumah warga. Aku pikir ini ide yang bagus, kalau tidak bisa lewat berarti harus diet. (gb kanan)

2. Kampung Biru Arema

     

Destinasi berikutnya adalah Kampung Biru Arema, nama Arema berasal dari klub sepakbola Jawa Timur Arema, maskotnya adalah Singa dan warna klub sepakbola ini Biru, jadi semua rumah di kampung ini dicat biru.

Klub sepakbola Arema didirikan tanggal 11 Agustus 1987, dan mascot singa datangnya dari zodiac bulan Agustus, Leo, yang berlambang singa. Klub ini sangat terkenal dan sering menang pertandingan.

Jadi kepikir, Kampung ini fans Klub Sepakbola Arema atau ada anggota Arema yang berasal dari kampung ini?

Kita bisa melihat patung singa dan bolanya.

Warna biru ini bikin mata adem di hari yang terik…

                    

Kita bisa melihat mural singa dimana-mana, tapi ada juga mural hewan lain.

3. Kampung Tridi

Setelah biru kita lihat yang warna-warni, Kampung Tridi letaknya diseberang Kampung Biru Arema. Nama Tridi datang dari 3D (3 Dimensi).

   

Biaya masuk Rp 5,000,- dan kita mendapat gantungan kunci yang juga merupakan kerajinan dari kampung ini.

    

Desa yang sangat penuh warna.

   

Warna di dinding-dinding ini sangat cantik.

4. Kampung Warna Warni Jodipan

Sebenarnya kampung ini mirip dengan Kampung Tridi, kedua kampung ini dihubungkan dengan jembatan kaca. Setelah kita melewati jembatan kaca, kita sudah sampai di Kampung Jodipan, biaya masuk Rp 5,000,-.

  

Kampung Warna- Warni Jodipan, dilihat dari jembatan kaca. (gb kiri) Sekelompok pelajar sedang mengerjakan tugas menggambar. (gb kanan)

   

Kampung ini rapi dan cantik, warna-warnanya sangat serasi dan warga disini menjaga kebersihan dan kerapian kampung ini, jadinya terlihat menarik.

Kita habiskan waktu 3 jam lebih untuk ke 4 kampung ini, dan saatnya kembali ke Jakarta, semoga cerita ini bisa meningkatkan kesadaran akan kelebihan budaya dan pariwisata  di Indonesia.

Terima kasih kepada Pak Bastian (+62 853 3605 7250) yang telah mengatur trip ini, jika ada yang ingin ngetrip sekitar Banyuwangi dan Ijen, bisa menghubungi beliau. Sampai jumpa lagi.




Comments

Popular Posts